BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seorang manajer
marketing dari suatu produk harus memiliki strategi dalam menentukan posisi
siklus hidup dari produk yang dijual. Identifikasi tahapan siklus hidup produk ( Product Life Cycle ) ini dapat ditentukan dengan
kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya
dengan pola yang umum.
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian latar
belakang masalah diatas dapat penulis rumuskan :
A. Apa Pengertian Product Life Cycle ?
B. Apa saja Tahapan product Life Cycle ?
C. Apa strategi Product Life Cycle ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Siklus hidup produk (bahasa Inggris: Product life cycle)
Siklus hidup
produk (bahasa Inggris: Product
life cycle) adalah siklus hidup suatu produk/ organisasi dengan
tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal
(soft launching), peluncuran resmi
(grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan
berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan
kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas
dan tersebar.
Dalam konteks
organisasi siklus hidup suatu organisasi menjadi organisasi yang dihargai dan
memiliki kredibilitas yang tinggi. Setelah mencapai puncaknya maka produk akan
turun dengan alamiah. Perubahan citra produk/ organisasi lalu dilakukan untuk
mendukung inovasi dan menghindari penurunan drastis akibat kejenuhan produk.
Jangka waktu titik jenuh tidak saja ditentukan dari jenis produk tapi bisa
dilihat menggunakan indikator seperti penjualan produk, komplain yang tidak
tertangani, distribusi dll.
Untuk
memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti: mendidik
pasar, beriklan, menjaganya dengan penjualan dsb. Ada juga istilah daur ulang siklus produk yang diterapkan untuk menarik proyek
dari penurunan dengan memperbaiki atau dengan perubahan lainnya, seperti
pengemasan ulang dan pemotongan harga.
Siklus hidup produk
adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika
kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga
memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini
yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke
pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life
Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan
pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan
oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh
para ahli lainnya.
B.
Tahapan – Tahapan
Siklus Produk Life Cycle
Ada berbagai
pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product
Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction,
growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang
menyatakan bahwa keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life
Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market
acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline
(obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah
penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan
decline.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction).
pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang
besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya
barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya
ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang
dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di
samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh
masih rendah.
2.
Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini,
penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat
meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi
yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini
pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya
adalah dengan menurunkan harga jualnya.
3.
Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan
masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen
maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam
sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada
tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk
menghadapi persaingan.
4.
Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
C. Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume.
Dalam keempat
tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki
beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1.
Tahap Perkenalan
(Introduction)
a. Strategi
peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran
produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan
berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan
digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b. Strategi
peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan
peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi
untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya
pemasaran.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga
yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi
pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.
d. Strategi
penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan
tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong
penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.
2.
Tahap Pertumbuhan (Growth)
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa
strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin
dengan cara:
a. Meningkatkan
kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan
menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai
ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk
utama)
c. Perusahaan
memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan
distribusinya dan memasuki saluran distribusi
yang baru.
e. Perusahaan
beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness
advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference advertising)
f. Perusahaan
menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.
3. Tahap
Kedewasaan (Maturity)
a. Perusahaan meninggalkan produk mereka
yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi
sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
b. Memodifikasi pasar dimana perusahaan
berusaha untuk memperluas pasar untuk
merek yang mapan.
c. Perusahaan
mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.
d. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.
d. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.
e. Strategi
defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang mana hasil dari strategi ini akan
memodifikasi bauran pemasaran.
f. Strategi
peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja
produk.
g. Strategi perbaikan model yang
bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk
seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.
h. Menggunakan
take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase
penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat
memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.
4. Tahap Penurunan (Decline)
4. Tahap Penurunan (Decline)
a. Manambah
investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik
b. Mengubah produk atau mencari
penggunaan/manfaat baru pada produk
c. Mencari pasar baru
c. Mencari pasar baru
d. Tetap
pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi
e. Mengurangi
investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting
strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus hidup produk (bahasa Inggris: Product life
cycle) adalah siklus hidup suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan
proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal
(soft launching), peluncuran resmi
(grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan
berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan
kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas
dan tersebar.
Ada berbagai
pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product
Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction,
growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang
menyatakan bahwa keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life
Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market
acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline
(obsolescence).
DAFTAR PUSTAKA
Harrah's casino site | Lucky Club
BalasHapusFind the best slot machines in Las Vegas and start earning REAL luckyclub MONEY! Sign up, deposit, and play hundreds of exciting slot machines. Come play now!